Limbah Air dari Industri Logam
Limbah cair yang dihasilkan dari industri logam berasal dari limbah asam dan pengolahan krom. Limbah air logam mengandung bahan kimia berbahaya, seperti asam sulfat dan logam berat, yang dapat mencemari air dan tanah serta berdampak buruk pada lingkungan, kesehatan manusia, dan hewan.
Contoh Limbah Cair di Lingkungan Berdasarkan Sumbernya
Beberapa contoh limbah jenis cair yang biasa ditemukan di lingkungan berdasarkan sumbernya, antara lain:
Limbah Air dari Perkapalan dan Pelabuhan
Limbah ini berasal dari aktivitas perkapalan, seperti pencucian tangki, pemeliharaan, dan operasi mesin. Limbah ini mengandung minyak, bahan bakar, bahan kimia berbahaya, dan logam berat. Limbah ini dapat mencemari sumber air, merusak ekosistem pantai, dan membahayakan kehidupan laut jika tidak diolah dengan baik.
Pengolahan Tersier
Pengolahan tersier merupakan tahap lanjutan yang bertujuan untuk menghilangkan polutan yang tersisa setelah pengolahan sekunder, seperti nutrien (nitrogen dan fosfor), logam berat, bahan kimia berbahaya, dan mikroorganisme patogen.
Proses ini melibatkan metode fisik, kimia, dan biologis, seperti filtrasi, koagulasi, flokulasi, adsorpsi, proses oksidasi lanjutan, dan disinfeksi (misalnya klorinasi, ozonisasi, atau penggunaan sinar ultraviolet).
Pengolahan tersier menghasilkan air bersih yang dapat digunakan kembali untuk irigasi, industri, atau bahkan untuk konsumsi manusia dalam beberapa kasus.
Itulah 11 contoh limbah cair yang bisa ditemukan di lingkungan. Setiap jenis limbah cair akan merusak ekosistem dan membahayakan kehidupan organisme yang ada jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, setiap industri yang menghasilkan limbah perlu memahami metode pengolahannya.
Pastikan perusahaan Anda mematuhi standar kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan dengan Sertifikasi CHSE dari Mutu International. Tingkatkan kepercayaan konsumen pada bisnis Anda melalui layanan sertifikasi Mutu International berpengalaman lebih dari 30 tahun. Hubungi tim ahli kami dan konsultasikan kebutuhan Anda!
Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.
Pengguna yang berlangganan akan mendapatkan jawaban yang terverifikasi lebih cepat, lho
tirto.id - Dari segi bentuk dan wujudnya, limbah bisa dikelompokkan menjadi 4 kategori. Keempatnya ialah limbah padat, limbah cair, limbah gas, dan limbah suara. Kecuali limbah suara, tiga kategori limbah lainnya terdiri atas beberapa jenis.
Contoh limbah padat, limbah cair, dan limbah gas juga bisa ditemukan di lingkungan sekitar. Lalu, apa saja jenis-jenis limbah gas, padat, cair dan contohnya?
Pengetahuan tentang jenis-jenis limbah itu dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya proses pengelolaan dan pengolahannya. Jika tidak terkelola dengan baik, limbah padat, gas, maupun cair dapat merusak lingkungan dan bahkan berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Limbah adalah sisa dari usaha maupun kegiatan yang mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak bisa berpotensi membahayakan lingkungan, kesehatan, bahkan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lud Waluyo dalam Bioremediasi Limbah (2018) menerangkan bahan yang sering ditemukan dalam limbah ialah senyawa organik yang dapat terbiodegradasi, senyawa organik yang mudah menguap, senyawa organik sulit terurai, logam berat toksik, padatan tersuspensi, nutrien, mikrobia patogen, hingga parasit.
Sementara itu, limbah padat adalah limbah dengan wujud padat yang bersifat kering dan tak bisa berpindah kecuali dipindahkan. Sebaliknya, limbah cair adalah limbah dengan wujud cair. Limbah cair biasanya larut dalam air dan mudah berpindah. Adapun limbah gas berwujud gas. Limbah gas bisa dilihat dalam bentuk asap dan mudah bergerak dengan jangkauan penyebaran luas.
Jenis-jenis Limbah Cair dan Contohnya
Seperti namanya, limbah cair berbentuk cairan, berupa air dan beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur maupun terlarut dalam air. Contoh limbah cair adalah air bekas cucian di rumah tangga, minyak jelantah, limbah dari pabrik tahu, dan lain-lain.
Berikut sejumlah jenis limbah cair dan contohnya:
Metode Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan berbagai contoh limbah cair melibatkan serangkaian proses yang dirancang untuk mengurangi atau menghilangkan kontaminan sebelum limbah tersebut dibuang ke lingkungan atau digunakan kembali.
Ada tiga tingkatan utama pengolahan limbah cair: primer, sekunder, dan tersier. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing metode:
Pengolahan primer merupakan tahap awal dalam pengolahan limbah cair yang bertujuan untuk menghilangkan partikel padat dan material mengapung dari limbah. Proses ini melibatkan pemisahan fisik menggunakan metode seperti sedimentasi, flotasi, dan penyaringan.
Salah satu teknologi yang umum digunakan dalam pengolahan primer adalah bak sedimentasi, di mana partikel padat diendapkan di dasar bak dan material mengapung diangkat ke permukaan. Hasilnya, sebagian besar padatan dan material mengapung dihilangkan dari limbah cair.
Limbah Air dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap
Limbah ini dihasilkan dari proses pendinginan dan kondensasi uap dalam pembangkit listrik tenaga uap. Limbah ini mengandung panas berlebih, logam berat, dan bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam proses pembangkitan. Limbah ini dapat meningkatkan suhu air dan mencemari sumber air jika tidak diolah dengan benar.
Pengolahan Sekunder
Pengolahan sekunder bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan bahan organik dan mikroorganisme yang terkandung dalam limbah cair. Proses ini melibatkan penggunaan mikroorganisme (bakteri, protozoa, dan fungi) yang memecah bahan organik dalam limbah.
Ada beberapa metode pengolahan sekunder, seperti pengaktifan lumpur, sistem pengolahan aerobik, dan sistem pengolahan anaerobik. Proses pengolahan sekunder secara signifikan mengurangi kebutuhan oksigen terlarut (BOD) dan kebutuhan oksigen kimia (COD) dalam air limbah.
Limbah Air dari Industri Makanan dan Minuman
Limbah ini dihasilkan dari proses pengolahan, pencucian, dan sanitasi dalam industri makanan dan minuman. Limbah mengandung sisa makanan, partikel makanan, lemak, minyak, dan bahan kimia.
Limbah ini dapat menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen terlarut (BOD) dalam air dan menyebabkan pertumbuhan alga berlebihan jika tidak diolah dengan benar.
Limbah Air dari Pemukiman atau Limbah Air Domestik
Contoh limbah cair ini berasal dari kegiatan domestik seperti mencuci pakaian, mandi, dan memasak. Limbah ini mengandung deterjen, lemak, minyak, kotoran, dan mikroorganisme. Limbah ini dapat mencemari sumber air dan menyebabkan penurunan kualitas air jika tidak diproses dengan baik dan benar.