Stress pada Rantai Pasokan

Terlalu tingginya perputaran persediaan dapat menempatkan tekanan pada rantai pasokan, terutama jika pemasok tidak dapat mengimbangi tingkat permintaan yang tinggi. Ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman atau bahkan kekurangan persediaan.

Penentuan Kuantitas Pesanan yang Optimal

Gunakan model perhitungan ekonomi pesanan (economic order quantity/EOQ) untuk menentukan jumlah pesanan optimal yang mengurangi biaya penyimpanan dan pemesanan. Hal ini membantu mencapai keseimbangan antara biaya persediaan dan biaya pesanan.

Evaluasi Kebijakan Pengembalian dan Retur

Tinjau dan perbarui kebijakan pengembalian dan retur untuk meminimalkan dampak negatifnya pada perputaran persediaan. Pertimbangkan opsi seperti restocking fees untuk mendorong pertimbangan yang matang sebelum pengembalian.

Pastikan karyawan terlibat dalam manajemen persediaan memahami pentingnya perputaran persediaan dan diberikan pelatihan untuk mengelolanya dengan efektif.

Inventory Turnover Ratio bukan sekadar angka statistik, hal ini merupakan indikator vital yang mencerminkan kesehatan finansial dan operasional suatu perusahaan. Dengan memahami konsep ini dan mengimplementasikannya dengan bijak, perusahaan dapat membuka pintu menuju kesuksesan yang berkelanjutan dalam dunia bisnis yang kompetitif. Jadi, mari bersama-sama menggali potensi rasio ini dan meraih keberhasilan!

Penetapan Harga yang Strategis

Pertimbangkan strategi penetapan harga yang dapat meningkatkan margin keuntungan tanpa mengorbankan daya tarik pelanggan. Evaluasi dampaknya terhadap rasio perputaran dan keuntungan keseluruhan.

Daya Tarik bagi Investor

Investor cenderung melihat ITR sebagai indikator potensial kesuksesan bisnis. Rasio yang tinggi dapat menciptakan daya tarik bagi investor karena menunjukkan manajemen yang efisien.

Rumus Turn Over Interval (TOI) :

Keterangan : A      = rata-rata tempat tidur yang siap pakai (average of available beds) O      = BOR (Bed Occupancy Rate) Per  = Periode D     = Discharge

Keterangan : Kapasitas   = Tempat tidur yang digunakan BOR              = Bed Occupancy Rate TT                 = Tempat tidur Per                = Periode D                   = Discharge

Keterangan : TT    = Tempat tidur Per   = Periode HP    = Hari Perawatan (jumlah pasien dirawat dalam periode tertentu) D      = Discharge

https://www.hakayuci.com/2015/10/rumus-bor-avlos-toi-bto-gdr-ndr-indikator-pelayanan-rawat-inap.html

Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011

Soejadi, DHHSA, Jakarta, 1985, Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit Grafik Barber-Johnson Sebagai Salah Satu Indikator

Dysfunctional Turnover

Dysfunctional Turnover terjadi ketika karyawan yang berkinerja baik mengundurkan diri dari perusahaan. Dikatakan dysfunctional karena hal tersebut dapat mengganggu produktivitas perusahaan.

Kita tahu semua bahwa setiap perusahaan memiliki standarnya sendiri. Namun, ada sebuah value bagi banyak perusahaan: meminimalisir angka karyawan yang resign.

Ketika angka resign karyawan tinggi, perusahaan akan merasakan dampak negatif. Mulai dari produktivitas yang menurun, biaya pelatihan baru yang meningkat, hingga semangat kerja tim berkurang.

Karena itulah, umumnya, perusahaan harus memiliki sejumlah syarat turnover karyawan. Lantas, apa yang harus diperhatikan perusahaan dalam mengelola turnover karyawan? Kurang lebih, inilah syarat turn over:

Ingatlah, setiap karyawan yang bertahan adalah aset berharga yang memastikan kelangsungan bisnis Anda. Jadikan mereka sebagai prioritas, dan Anda akan merasakan dampak positifnya bagi perusahaan.

Analisis dan Perencanaan Persediaan

Lakukan analisis menyeluruh terhadap data historis penjualan dan tren pasar. Gunakan hasil analisis ini untuk merencanakan persediaan dengan lebih tepat. Identifikasi barang yang memiliki tingkat perputaran rendah dan tingkatkan pengelolaannya.

Ahli: Turn Over Adalah Keluar dari Pekerjaan

Berikut pendapat para ahli yang menjelaskan apa itu turn over:

Turnover adalah keinginan karyawan untuk berhenti kerja dari perusahaan secara sukarela atau pindah kerja dari satu tempat ke tempat lain berdasarkan pilihannya sendiri.

Jewell dan Siegall mendefinisikan employee turnover sebagai fungsi dari ketertarikan individu yang kuat terhadap berbagai alternatif pekerjaan lain di luar organisasi atau sebagai penarikan diri dari pekerjaan sekarang yang tidak memuaskan.

Turnover adalah kecenderungan atau niat karyawan untuk berhenti bekerja dari pekerjaannya secara sukarela atau pindah dari satu tempat kerja ke tempat kerja lain menurut pilihannya sendiri.

Menurut Simamora , turnover adalah pemisahan diri secara sukarela oleh seorang karyawan dari organisasi.

Turnover merupakan kecenderungan atau intensitas individu untuk meninggalkan organisasi karena berbagai alasan, termasuk keinginan untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik.

Pantau dan Kelola Persediaan dengan Cermat

Implementasikan sistem manajemen persediaan yang efisien untuk memantau stok secara real-time. Pahami pola perputaran persediaan dan lakukan penyesuaian saat diperlukan. Hindari stok yang lama dan periksa tingkat rotasi secara teratur.